LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN WILAYAH



LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN WILAYAH



Oleh:
AKSAN ARDIYANSAH
M1A1 13 005



 


UNIT LABORATORIUM KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiat Allah SWT atas berkat  Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan  laporan ini dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa dalam  penulisan laporan ini, tidak akan sempurna tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah ilmu ukur tanah dan pemetaan wilayah Asisten pembimbing, dan teman-teman yang penulis hormati.
Dengan segala kerendahan hati dan senantiasa mengharapkan ridho-Nya, karena kepada-Nya jugalah tempat kembali segala sesuatu, penulis terbuka bagi saran dan kritik yang konstruktif demi kebaikan ke arah yang baik.
Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita khususnya teman-teman Mahasiswa  Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan tercinta. Amin.

Kendari,        Desember  2013


Penulis


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Aksan Ardiyansah biasa dipanggil Aksan, mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas  Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo, Kendari. Lahir di Lambuya Tanggal  20 Juni 1995,  Anak dari pasangan  Boimin dan Nurnaningsi, anak kedua dari tiga bersaudara, lulusan dari Sekolah Dasar unaasi pada tahun 2007, Kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Lambuya pada tahun 2007, lulus SMPN 1 Lambuya pada Tahun 2010, dan Lulus SMAN 1 Lambuya pada Tahun 2013. Setelah lulus penulis melanjutkan sekolah keperguruan tinggi di universitas halu oleo melalui jalur SNMPTN dan diterima di fakultas kehutanan


DAFTAR TABEL
No.                                                      Teks                                            Halaman
1.      Tabel I. Kompas (Poligon Luar).......................................................        6
2.      Tabel II. Kompas (Poligon Dalam) .................................................        7
3.      Tabel III. GPS (Global Positioning System)....................................        8




I.     PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Prinsip dasar pemetaan merupakan pengukuran sudut dan jarak untuk menentukan posisi dari suatu titik. Jika dua sudut dan satu sisi dari sebuah segitiga diketahui, maka semua sudut dan jarak dari segitiga tersebut dapat ditentukan. Dengan demikian untuk mendapatkan koordinat suatu titik dapat dilakukan dengan cara mengukur sudut dan jarak dari titik yang sudah diketahui koordinatnya. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengambil titik koordinat, salah satunya dengan menggunakan kompas.
Kompas adalah alat navigasi yang banyak digunakan untuk menentukan arah berupa semua panah, arah menunjukan magnetis yang bebas menyelaraskan arahnya dengan medan magnet bumi yang ada secara jelas. Selain itu, kompas memberikan gambaran arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi, arah mata angin yang ditunjukan dengan arah  utara, selatan, timur, maupun barat.
Berdasarkan penjelasan diatas,  praktikum ini sangat penting untuk di laksanakan agar lebih memudahkan dalam mengetahui, cara pengambilan data, dan pengelolaan data dalam pemetaan dengan menggunakan kompas dan GPS.
1.2  Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara-cara pengukuran menggunakan kompas dan GPS dalam pembuatan polygon dan mengetahui luas wilayah kampus lama  yang di lakukan pengukuran.
Adapun kegunaan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara-cara pengukuran  menggunakan kompas  dan GPS dalam pembuatan polygon dan dapat mengetahui luas wilayah kampus lama yang dilakukan pengukuran.

II.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Definisi Kompas
           Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain (Bisosial, 2012).
          Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk mengetahui besar sudut suatu objek medan terhadap arah utara magnetis bumi secara akurat. Kompas bidik dilengkapi dengan jarum pisir yang berfungsi sebagai titik bidik sejajar terhadap objek di lapangan. Lensa bidik pada kompas ini juga memungkinkan kita dapat langsung membaca hasil bidikan (Jahja, 2011)
          Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnet yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan. Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan alat pembidik atau visir (Pratomo, 2004).
2.2  Definisi Gps
         GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun (Pratomo, 2004)
         Gps Adalah bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian, kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit (Hemon,dkk,2007).
        Global positioning system merupakan metode penentuan posisi ekstra-teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid World Geodetic System 1984 (Abidin, 2007).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1  Tempat  Dan Waktu
Praktikum ini di laksanakan di Sekitar Wilayah Kampus Lama, Universitas Halu oleo Kendari,  pada hari Senin tanggal 9 April 2015, pukul 15.30 WITA sampai selesai.

3.2  Bahan dan Alat
         Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tally sheet, kertas millimeter blok 1m x 1m dan wilayah kampus lama.
         Alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu kompas, meteran rol, GPS, piloks, dan alat tulis menulis.
3.3  Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
A.    Pengukuran menggunakan Kompas
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengukuran dilapangan menggunakan kompas
3. Mencatat data hasil pengukuran kompas pada tally sheet
4. Mengolah hasil data yang di diperoleh di lapangan
5. Menggambar data yang telah diolah pada kertas millimeter blok 1m x 1m
6. Membuat laporan.

B.     Pegukuran menggunakan GPS
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengukuran dilapangan menggunakan GPS
3. Mencatat data hasil pengukuran GPS pada tally sheet
4. Mengolah hasil data yang di diperoleh di lapangan
5. Menggambar data yang telah diolah pada kertas milimeter blok 1m x1m
6. Membuat laporan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil pengamatan
     Hasil praktikum ini dapat disajikan pada tabel I, II dan III.
Tabel I. Data pengamatan polygon luar menggunakan kompas
No
Patok
Azhimut Depan
Azhimut Belakang
Jarak Dilapangan
Jarak Dipeta
1
P1
280
100
50
3,5
2
P2
180
0
50
3,5
3
P3
187
7
50
3,5
4
P4
190
10
50
3,5
5
P5
190
10
50
3,5
6
P6
190
10
50
3,5
7
P7
190
10
5
0,3
8
P8
240
60
14
1
9
P9
285
105
46
3,2
10
P10
205
25
50
3,5
11
P11
205
25
50
3,5
12
P12
205
25
17
1,2
13
P13
110
290
50
3,5
14
P14
18
198
36
2,5
15
P15
121
301
43
3
16
P16
31
211
50
3,5
17
P17
29
209
36
2,5
18
P18
107
287
50
3,5
19
P19
7
187
14
1
20
P20
95
275
50
3,5
21
P21
94
274
16
1,1
22
P22
22
202
12
0,8
23
P23
360
180
50
3,5
24
P24
360
180
50
3,5
25
P25
360
180
50
3,5
26
P26
360
180
45
3,2
27
P27
360
180
50
3,5
28
P28
282
102
50
3,5
29
P29
330
150
50
3,5

Tabel II. Data pengamatan polygon dalam menggunakan kompas
No
Patok
Azhimut Depan
Azhimut Belakang
Jarak Dipeta
Skala
1
A1
90
270
3,5
1 : 1400
2
A2
90
270
3,5
1 : 1400
3
A3
95
275
2
1 : 1400
4
B1
186
6
3,5
1 : 1400
5
B2
185
5
3,5
1 : 1400
6
B3
185
5
1,8
1 : 1400
7
B4
280
100
1
1 : 1400
8
B5
6
186
0,5
1 : 1400
9
B6
270
90
3,5
1 : 1400
10
B7
270
90
1,5
1 : 1400
11
C1
189
9
3,5
1 : 1400
12
C2
189
9
1,5
1 : 1400
13
D1
276
96
2,5
1 : 1400
14
D2
181
1
2,0
1 : 1400
15
E1
205
20
3,5
1 : 1400
16
E2
205
22
2,5
1 : 1400
Tabel III. Data pengamatan kordinat menggunakan GPS
Patok
X
Y
Skala
P1
448133
3,2
9562005
-0,2
 1 : 1500
P2
448084
0,6
9562009
3,1
1 : 1500
P3
448074
0
9561962
3,3
1 : 1500
P4
448074
0,6
9561912
2,6
1 : 1500
P5
448065
0,5
9561872
4,3
1 : 1500
P6
448057
0,7
9561807
2,9
1 : 1500
P7
448046
0
9561763
3,2
1 : 1500
P8
448040
1,2
9561715
3
1 : 1500
P9
448022
1
9561669
3,1
1 : 1500
P10
448006
-2,6
9561622
1,4
1 : 1500
P11
448045
-2
9561601
-5,2
1 : 1500
P12
448075
-3,2
9561680
0,5
1 : 1500
P13
448124
-0,6
9561672
-3,4
1 : 1500
P14
448134
-4,4
9561723
0,4
1 : 1500
P15
448201
0,4
9561717
-6,3
1 : 1500
P16
448194
-1
9561812
-7,1
1 : 1500
P17
448210
-0,2
9561919
-4,2
1 : 1500
P18
448213
3,2
9561982
-0,7
1 : 1500
P19
448165
2,2
9561993
-0,8
1 : 1500
P20
448131

9562006

1 : 1500

4.2  Analisis data
1.      Kompas
·         Skala = 
         
                       
·         Jarak peta
                                          
                                              = 0,03
·         Luas  =  Luas kotak  x  Jumlah kotak keseluruhan
          = 0,5 mm x 924
          = 462 m3
2.   GPS
·         Skala =                             =               
                                                            
                                                                                   
                                                                              


·         Jarak peta
JP  x 
                                    
                                      =  3,3
                         JP  y     = 
                                  
                                    =  3,3

4.3  Pembahasan
 Pemetaan adalah salah satu kegiatan yang banyak dilakukan dalam pembuatan peta, dengan melakukan metode survey atau pengambilan data dilapangan. Ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam pengambilan data, biasanya dalam pembuatan peta menggunakan titik-titik koordinat pada jarak tertentu, dan akhirnya nanti akan menggabungkan semua titik-titik tersebut akan diproyeksikan ke bidang datar dalam hal ini tulisan diatas kertas milimeter blog. Beberapa cara yang biasa digunakan seperti pengukuran menggunakan kompas, GPS, whaterpast, dan theodolit, yang ke semuanya tergantung dari kita, mencari data seperti apa. Ada juga cara yang lebih modern dari itu yakni menggunakan pengindraan jarak jauh, dengan kata lain kita tidak perlu turun ke lapangan tetapi cukup menggunakan satelit yang kemudian akan mengirim data dengan memotret lokasi yang kita akan petakan dari atas bumi.
             Kompas berasal dari bahasa latin yaitu cumpassus yang berarti jangka. Kompas merupakan alat penentu arah mata angin. Kompas terdiri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjukan arah utara, selatan walaupun tidak tepat benar karena adanya sudut deklinasi. Kompas Bidik Adalah kompas yang digunakan dengan cara membidik titik tertentu yang ada di lapangan (medan) dan disesuaikan kedudukannya dengan keadaan pada peta, tetapi dalam pembacaannya di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris.
            Bagian bagian kompas terdiri dari
1.      Dial : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam
2.   Visir : Pembidik Sasaran
3.      Kaca Pembesar : Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial
4.      Jarum Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi
5.      Garis sasaran bidik : Menunjukkan angka dial
6.      Tutup Dial : Dengan 2 garis bersudut 45dan dapat diputar-putar
7.      Tempat jari : Untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikan
            Global positioning system (GPS)  merupakan metode penentuan posisi ekstra-teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid World Geodetic System 1984
           Pengamatan yang dilaksanakan dengan alat kompas datanya kurang akurat hal ini disebabkan oleh, orang yang melakukan pengukuran tidak tetap atau berganti-ganti orang, selain itu tingkat ketenangan pengukur dibutuhkan agar dalam pengkuran menggunakan kompas tidak goyang dan data yang dihasilkan baik, dan posisi pengkuran dalam menentukan azimuth juga penting diperhatikan, apabila posisinya tidak datar akan mempengaruhi data yang diamati, serta yang paling penting juga yakni kompas yang digunakan berfungsi dengan baik. Pemaparan diatas merupakan beberapa faktor yang menentukan atau mempengaruhi hasil data yang diambil dilapangan

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
   Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk membidik atau menembak sudut pada alam atau bentangan alam sebnearnya, yang kemudian sudut tersebut dapat di proyeksikan pada peta. Sedangkan GPS atau Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita. GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.
5.2 Saran
            Saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah sebaiknya alat yang digunakan disediakan lebih banyak agar setiap mahasiswa dapat menggunakannya.

DAFTAR PUSTAKA
Arief, F.F., Muchlas., dan Sutikno, T. 2008. Kampus digital dengan output suara berbasis mikrokultur. CEERS. Yogyakarta.
Abidin, Z.A. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS Dan Aplikasinya. Pranya Paramita. Jakarta
Firdaus, O.M. 1978. Analisis implementasi global positioning system (GPS) pada muda transportasi. Universitas Widyatama. Bandung.
Sungkowo, T.R. 2004. Penggunaan kompas magnet. Direktorat pendidikan menengah dan kejuruan SMKN 1 Mundu. Cirebon
Zulkarnain, 2015. Pengenalan global positioning system (GPS). Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Haluoleo. Kendari.
_________, 2015. Tanda titik alat ukur. Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Haluoleo. Kendari.

Kategori

Kategori